Rabu, 29 Oktober 2008

ABUL HASAN ASYADILY "Kehidupan, Doa, dan Hizibnya"

ReviewReviewReviewReviewReviewAbul-Hasan Al-Syadzily, Kehidupan, doa dan hizibnya Feb 21, '08 2:47 AM
for everyone
Category:Books
Genre: Religion & Spirituality
Author:Dr. Abdul Halim Mahmud
Judul lengkap :
Seorang arif pejuang dan arif billah

Penterjamah :
1. Abubakar basymeleh
2. Ibrahim Mansur

Penerbit : Mutiara Ilmu Surabaya
Tebal : 361 halaman

Seseorang sempat berteriak dan "menerkam" buku yang berjejer di perpustakaan pribadi saya ini. Dan berkeras untuk memilikinya. Hmmmm, tidak mengherankan, karena buku ini memuat biografi seorang sufi terkenal pendiri tarekat syadzaliah sekaligus doa dan hijibnya. Saya sudah bisa memperkirakan bahwa hal yang paling menarik baginya adalah hijib-nya.


Orang pesantren mana yang tidak tahu Hizib Bahar. Hizib yang satu ini sangat masyhur. Ia sejajar dengan Hizib Nashr, Hizib Nawawi, Hizib Maghrabi, Suryani dan sederet nama-nama hizib `beken lainnya.

Konon, orang yang mengamalkan Hizib Bahar dengan kontinu, akan mendapat perlindungan dari segala bala. Bahkan, bila ada orang yang bermaksud jahat mau menyatroni rumahnya, ia akan melihat lautan air yang sangat luas. Si penyatron akan melakukan gerak renang layaknya orang yang akan menyelamatkan diri dari daya telan samudera. Bila di waktu malam, ia akan terus melakukan gerak renang sampai pagi tiba dan pemilik rumah menegurnya.

Orang-orang yang tidak percaya dengan hal-hal supranatural, mungkin tidak akan percaya dengan hal itu.Tapi, cerita mengenai keampuhan hizib yang dikarang oleh Syaikh Abu al-Hasan al-Syadzili ini betul-betul masyhur, termasuk cerita tentang lautan yang membentang di tengah-tengah orang yang bermaksud jahat.

Syaikh al-Syadzili, pemilik hizib ini, terkenal sebagai pelopor tarekat al-Syadziliyah. Ia seorang sufi terkenal. Ia juga kesohor sebagai pemilik bacaan-bacaan hizib ampuh, seperti Hizib Nashr dan Hizib Bahar.

Ada backgroung kisah yang amat menarik tentang asal muasal Bahar Syaikh al-Syadzili. Kisah itu ditulis oleh Haji Khalifah, pustakawan terkenal asal Konstantinopel (Istanbul Turki).

Konon, Hizib Bahar ditulis Syaikh Abu al-Hasan al-Syadzili di Laut Merah (Laut Qulzum). Di laut yang membelah Asia dan Afrika itu Syaikh al-Syadzili pernah berlayar menumpang perahu. Di tengah laut tidak angin bertiup, sehingga perahu tidak bisa berlayar selama beberapa hari. Dan, beberapa saat kemudian Syaikh al-Syadzili melihat Rasulullah. Beliau datang membawa kabar gembira (?). Lalu, menuntun Abu al-Hasan al-Syadzili melafadzkan doa-doa. Usai al-Syadzili membaca doa, angin bertiup dan kapal kembali berlayar.

Doa-doa itu kemudian diabadikan oleh al-Syadzili dan diajarkan kepada murid-murid tarekatnya. Dan, kemudian diberi nama Hizb al-Bahr (doa/senjata laut). Disebut Hizb al-Bahr karena doa-doa ini tersebut mempunyai ikatan historis yang sangat erat dengan laut. Juga, al-Syadizili membacanya dalam rangka berdoa agar selamat dalam perjalanan di Laut Merah. Jadi, Hizib Bahar betul-betul wirid yang punya kedekatan tersendiri dengan air, termasuk dalam berbagai cerita mengenai khasiat ampuhnya membuat penjahat terengah-engah di tengah samudera mahaluas.

Dalam kitab Kasyf al-Zhunun `an Asami al-Kutub wa al-Funun, Haji Khalifah juga memuat berbagai jaminan yang diberikan al-Syadzili dengan Hizib Baharnya ini. Di antaranya, menurut Haji Khalifah, al-Syadzili perbah berkata: Seandainya hizibku (Hizib Bahar, Red.) ini dibaca di Baghdad, niscaya daerah itu tidak akan jatuh. Mungkin yang dimaksud al-Syadzili dengan kejatuhan di situ adalah kejatuhan Baghdad ke tangan Tartar.

Bila Hizib Bahar dibaca di sebuah tempat, maka termpat itu akan terhindar dari malapetaka, ujar Syaikh Abu al-Hasan, seperti ditulis Haji Khalifah dalam Kasyf al-Zhunun.

Haji Khalifah juga mengutip komentar ulama-ulama lain tentang Hizib Bahar ini. Ada yang mengatakan, bahwa orang yang istiqamah membaca Hizib Bahar, ia tidak mati terbakar atau tenggelam.

Banyak komentar-komentar, baik dari Syaikh al-Syadzili maupun ulama lain tentang keampuhan Hizib Bahar yang ditulis Haji Khalifah dalam Kasyf al-Zhunun jilid 1 (pada entri kata Hizb). Selain itu, Haji Khalifah juga menyatakan bahwa Hizib Bahar telah disyarahi oleh banyak ulama, diantaranya Syaikh Abu Sulayman al-Syadzili, Syaikh Zarruq, dan Ibnu Sulthan al-Harawi.

-------------

Secara etimologis, hizib memiliki arti wirid, kelompok, senjata dan kumpulan orang (al-Fairuz Abadi dalam al-Qamus al-Muhith: 1/420). Tapi adapula yang mengartikan hizib sebagai amalan rutinitas seseorang. Ibnu Manzhur mengatakan bahwa hizib adalah bacaan atau shalat yang dijadikan semacam wirid untuk dirinya (Lisan al-Arab: 1/308). Menurutnyaa, istilah hizib sudah dikenal semenjak masa Rasulullah. Nabi pernah bersabda: Telah tiba hizibku dari al-Quran, maka aku tidak ingin keluar sehingga aku kerjakan. Juga diriwayatkan dari Aws bin Hudzaifah, bahwa para shahabat sangat biasa membagi (tahzabun) ayat-ayat Qur'an sebagai bacaan rutinnya.

Pada proses berikutnya, hizib menjadi bagian dari tradisi sufi. Ordo sufi yang paling terkenal dengan hizbinya dalah Tarekat Syadzaliyah. Tarekat ini terkenal dengan Hizb al-Bahr, Hizb al-Nashr, al-Hizb al-Kabir dan Hizb al-Hafzhah. Selain itu ada Hizb al-Saifi yang terkenal dalam Tarekat Qadiriyah dan Ahmadiyah Idrisiyah. Hizib-hizib ini ada yang berasal dari ilham, talqin dari Rasulullah, mimpi adapula yang ijazah dari Sayyiduna Ali r.a.

Di lingkungan pesantren, hizib sebagai bagian dari tradisi sufi tidak diejawantahkan secara lengkap. Di kalangan pengikut tarekat, hizib merupakan bagian dari paket mujahadah dan riyadlah yang harus dilakukan untuk mencapai jenjang-jenjang taqarrub yang telah ditargetkan. Tapi, kemudian hizib itu juga diadopsi sebagai materi amalan oleh kalangan non-tarekat karena dianggap memiliki aura yang diyakini dapat menarik ma'unah dari Allah untuk memperoleh daya-daya adikodrati dan kekuatan supranatural yang luar biasa.

Aura supranatural ini memiliki daya tarik luar biasa. Sehingga dapat menarik kalangan non-tarekat untuk juga ikut membaca hizib, meskipun mereka tidak menjadi pengikut tarekat itu. Keluarbiasaan inilah yang menyebabkan hizib mentradisi di kalangan Islam tradisonalis Nusantara.

Dalam konsep teologi Islam, keluarbiasaan (khawariq lil adah) yang diberikan Allah karena pembacaan hizib, doa atau riyadhah dari orang-orang shalih, disebut dengan ma'unah. Selain ma'unah, ada tiga macam daya adikodrati lain yang diberikan Allah, yaitu: mu'jizat (keluarbiasaan para Nabi dan Rasul); karamah (keluarbiasaan para shahabat dan waliyullah); istidraj (keluarbiasaan sihir, tenung dan upaya buruk lainnya).

Namun, khawariq lil adah yang timbul dari doa atau hizib tidak serta merta menjadi ma'unah. Sebab ma'unah setidaknya memiliki tiga kriteria, yaitu materi yang dibaca, cara membaca dan tujuannya tidak bertentangan dengan syariat Islam. Meskipun materi yang dibaca adalah hizib dan caranya tidak betentangan dengan syariat, maka keluarbiasaan yang ditimbulkan bisa menjadi istidraj bila digunakan untuk tujuan yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.
-------------
HALAH ternyata benar, hanya tertarik pada hijib-nya. Pada akhirnya saya nasehati orang ini, bahwa sebuah ilmu diamalkan tanpa ilmu, maka ilmu tersebut dapat mencelakakan pemiliknya. Bukankah cerita nabi yang memberikan ilmu menghidupkan kembali tulang, cukuplah menjadi pelajaran ?

Semoga kita cukup bijak dalam membaca buku ini, dan tidak terbawa penyalahgunaan yang dilakukan orang lain. Amin....

Keterangan mengenai tarekat syadzaliyah dapat ditemukan pada pranata luar :
http://www.sufinews.com/print.php?id=1078317685&archive=

Prev: The Wisdom Of Al Tirmidzi
Next: Kitab Al-Hikam (Petuah-petuah agung sang guru)

Selasa, 28 Oktober 2008

Dzikir Pagi dan Petang

أذكار الصباح والمساء
الحمد لله وحده ، والصلاة والسلام على من لا نبي بعده .
75 - أعوذ بالله من الشيطان الرجيم { اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ } 55 { سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ }.
76 - بسم الله الرحمن الرحيم { قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ }{ اللَّهُ الصَّمَدُ }{ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ }{ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ } بسم الله الرحمن الرحيم { قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ }{ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ }{ وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ }{ وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ }{ وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ } بسم الله الرحمن الرحيم { قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ }{ مَلِكِ النَّاسِ }{ إِلَهِ النَّاسِ }{ مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ }{ الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ }{ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ } ( ثلاث مرات ) .
77 - « أصبحنا وأصبح الملك لله والحمد لله ، لا إله إلا الله وحده لا شريك له ، له الملك وله الحمد وهو على كل شيء قدير، رب أسألك خير ما في هذا اليوم وخير ما بعده وأعوذ بك من شر ما في هذا اليوم وشر ما بعده ، رب أعوذ بك من الكسل ، وسوء الكبر، رب أعوذ بك من عذاب في النار وعذاب في القبر » .
78 - « اللهم بك أصبحنا ، وبك أمسينا ، وبك نحيا ، وبك نموت وإليك النشور » .
79 - « اللهم أنت ربي لا إله أنت ، خلقتني وأنا عبدك ، وأنا على عهدك ووعدك ما استطعت ، أعوذ بك من شر ما صنعت ، أبوء لك بنعمتك علي ، وأبوء بذنبي فاغفر لي فإنه لا يغفر الذنوب إلا أنت » .
80 - « اللهم إني أصبحت أشهدك وأشهد حملة عرشك ، وملائكتك وجميع خلقك ، أنك أنت الله لا إله إلا أنت وحدك لا شريك لك ، وأن محمدا عبدك ورسولك » ( أربع مرات ) .
81 - « اللهم ما أصبح بي من نعمة أو بأحد من خلقك فمنك وحدك لا شريك لك ، فلك الحمد ولك الشكر » .
82 - « اللهم عافني في بدني ، اللهم عافني في سمعي ، اللهم عافني في بصري ، لا إله إلا أنت . اللهم إني أعوذ بك من الكفر ، والفقر ، وأعوذ بك من عذاب القبر ، لا إله إلا أنت » ( ثلاث مرات ) .
83 - « حسبي الله لا إله إلا هو عليه توكلت وهو رب العرش العظيم » ( سبع مرات ) .
84 - « اللهم إني أسألك العفو والعافية في الدنيا والآخرة ، اللهم إني أسألك العفو والعافية : في ديني ودنياي وأهلي، ومالي ، اللهم استر عوراتي، وآمن روعاتي ، اللهم احفظني من بين يدي ، ومن خلفي ، وعن يميني ، وعن شمالي ، ومن فوقي ، وأعوذ بعظمتك أن أغتال من تحتي » .

85 - « اللهم عالم الغيب والشهادة فاطر السماوات والأرض ، رب كل شيء ومليكه ، أشهد أن لا إله إلا أنت ، أعوذ بك من شر نفسي ، ومن شر الشيطان وشركه ، وأن أقترف على نفسي سوءا ، أو أجره إلى مسلم » .
86 - « بسم الله الذي لا يضر مع اسمه شيء في الأرض ولا في السماء وهو السميع العليم » ( ثلاث مرات ) .
87 - « رضيت بالله ربا ، وبالإسلام دينا ، وبمحمد صلى الله عليه وسلم نبيا » ( ثلاث مرات ) .
88 - « يا حي يا قيوم برحمتك أستغيث أصلح لي شأني كله ولا تكلني إلى نفسي طرفة عين » .
89 - « أصبحنا وأصبح الملك لله رب العالمين ، اللهم إني أسألك خير هذا اليوم : فتحه ، ونصره ونوره ، وبركته ، وهداه ، وأعوذ بك من شر ما فيه وشر ما بعده » .
90 - « أصبحنا على فطرة الإسلام وعلى كلمة الإخلاص ، وعلى دين نبينا محمد صلى الله عليه وسلم ، وعلى ملة أبينا إبراهيم ، حنيفا مسلما وما كان من المشركين » .
91 - « سبحان الله وبحمده » ( مائة مرة ) .


92 - « لا إله إلا اله وحده لا شريك له ، له الملك وله الحمد ، وهو على كل شيء قدير » ( عشرات مرات ) ( مرة واحدة عند الكسل ) .
93 - « لا إله إلا الله ، وحده لا شريك له ، له الملك وله الحمد وهو على كل شيء قدير » ( مائة مرة إذا أصبح ) .
94 - « سبحان الله وبحمده : عدد خلقه ، ورضا نفسه ، وزنة عرشه ومداد كلماته » ( ثلاث مرات إذا أصبح ) .
95 - « اللهم إني أسألك علما نافعا ، ورزقا طيبا ، وعملا متقبلا » ( إذا أصبح ) .
96 - « أستغفر الله وأتوب إليه » ( مائة مرة في اليوم ) .
97 - « أعوذ بكلمات الله التامات من شر ما خلق » ( ثلاث مرات إذا أمسى ) .
98 - « اللهم صل وسلم على نبينا محمد » ( عشر مرات ) .

QIYAMU ROMADHON

QIYAMU RAMADHAN
A. Dalilnya:
Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa mendirikan shalat malam di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala (dari Allah) niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (Hadits Muttafaq 'Alaih)
Dari Abdurrahman bin Auf radhiallahu 'anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyebut bulan Ramadhan seraya bersabda:
"Sungguh, Ramadhan adalah bulan yang diwajibkan Allah puasanya dan kusunatkan shalat malamnya. Maka barangsiapa menjalankan puasa dan shalat malam pada bulan itu karena iman dan mengharap pahala, niscaya bebas dari dosa-dosa seperti saat ketika dilahirkan ibunya." (HR. An-Nasa'i, katanya: yang benar adalah dari Abu Hurairah)," Menurut Al Arna'uth dalam "Jaami'ul Ushuul", juz 6, hlm. 441, hadits ini hasan dengan adanya nash-nash lain yang memperkuatnya.
B. Hukumnya:
Qiyam Ramadhan (shalat malam Ramadhan) hukumnya sunnah mu 'akkadah (ditekankan), dituntunkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan beliau anjurkan serta sarankan kepada kaum Muslimin. Juga diamalkan oleh Khulafa' Rasyidin dan para sahabat dan tabi'in. Karena itu, seyogianya seorang muslim senantiasa mengerjakan shalat tarawih pada bulan Ramadhan dan shalat malam pada sepuluh malam terakhir, untuk mendapatkan Lailatul Qadar
C. Keutamaannya:
Qiyamul lail (shalat malam) disyariatkan pada setiap malam sepanjang tahun. Keutamaannya besar dan pahalanya banyak.
Firman Allah Ta'ala:
"Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya ''( Maksudnya mereka tidak tidur di waktu biasanya orang tidur, untuk mengejakan shalat malam) , sedang mereka berdo'a kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebahagian dari rizki yang Kami berikan kepada mereka. "(AsSajdah: 16).
Ini merupakan sanjungan dan pujian dari Allah bagi orang-orang yang mendirikan shalat tahajjud di malam hari. Dan sanjungan Allah kepada kaum lainnya dengan firman-Nya :
"Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam; dan di akhir-akhir malam mereka momohon ampun (kepada Allah) . " (Adz-Dzaariyaat: 17-18).
"Dan orang-orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka." (Al-Furqaan: 64).
Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi (dengan mengatakan: Hadits ini hasan shahih dan hadist ini dinyatakan shahih oleh Al-Hakim) dari Abdullah bin Salam, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
Wahai sekalian manusia, sebarkan salam, berilah orang miskin makan, sambungkan tali kekeluargaan dan shalatlah pada waktu malam ketika semua manusia tidur, niscaya kalian masuk Surga dengan selamat."
Juga diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dari Bilal, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Hendaklah kamu mendirikan shalat malam karena itu tradisi orang-orang shalih sebelummu. Sungguh, shalat malam mendekatkan dirimu kepada Tuhanmu, menghapuskan kesalahan, menjaga diri dari dosa dan mengusirpenyakit dari tubuh" (Hadits ini dinyatakan shahih oleh Al-Hakim dan Adz-Dzahabi menyetujuinya, 1/308),
Dalam hadits kaffarah dan derajat, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Dan termasuk derajat: memberi makan, berkata baik, dan mendirikan shalat malam ketika orang-orang tidur': dinyatakan shahih oleh Al-Bukhari dan At-Tirmidzi)" Lihat kitab Wazhaa'ifu Ramadhan, oleh Ibnu Qaasim, hlm. 42, 43.
Dan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasalllam :
"Sebaik-baik shalat setelah fardhu adalah shalat malam. " (HR. Muslim).
D. Bilangannya:
Termasuk shalat malam: witir, paling sedikit satu raka'at dan paling banyak 11 raka'at. Boleh melakukan witir dengan satu raka'at saja, berdasarkan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam:
"Barangsiapa yang ingin melakukan witir dengan satu raka'at maka lakukanlah. " HR. Abu Dawud dan An-Nasa'i.
Atau witir dengan tiga raka'at, berdasarkan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam :
"Barangsiapa yang ingin melakukan witir dengan tiga raka 'at maka lakukanlah. " (HR. Abu Dawud dan An-Nasa'i)·
Hal ini boleh dilakukan dengan sekali salam, atau shalat dua raka'at dan salam kemudian shalat raka'at ketiga.
Atau witir dengan lima raka'at, diiakukan tanpa duduk dan tidak salam kecuali pada akhir raka'at.
Berdasarkan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam:
"Barangsiapa ingin melakukan witir dengan lima raka'at maka lakukanlah. "(HR. Abu Dawud dan An-Nasa'i).
Dari Aisyah radhiallahu 'anha, beliau mengatakan:
"Nabi shallallahu 'alaihi wasallam biasanya shalat malam tiga belas raka'at, termasuk di dalamnya witir dengan lima raka 'at tanpa duduk di salah satu raka 'atpun kecuali pada raka'at terakhir. " (Hadits Muttafaq 'Alaih).
Ketiga hadits tersebut dinyatakan shahih oleh Ibnu Hibban.
Atau witir dengan tujuh raka'at; dilakukan sebagaimana lima raka'at. Berdasarkan penuturan Ummu Salamah radhiallahu 'anha :
"Nabi shallallahu 'alaihi wasallam biasanya melakukan witir dengan tujuh dan lima raka 'at tanpa diselingi dengan salam dan ucapan. "(HR, Ahmad, An-Nasa'i dan Ibnu Majah).
Boleh juga melakukan witir dengan sembilan, sebelas, atau tiga belas raka'at. Dan yang afdhal adalah salam setiap dua rakaat kemudian witir dengan satu raka'at.
Shalat malam pada bulan Ramadhan memiliki keutamaan dan keistimewaan atas shalat malam lainnya.
E. Waktunya:
Shalat malam Ramnahaan mencakup shalat pada permulaan malam dan pada akhir malam.
F. Shalat Tarawih:
Shalat tarawih terrnasuk qiyam Ramadhan. Karena itu, hendaklah bersungguh-sungguh dan memperhatikannya serta mengharapkan pahala dan balasannya dari Allah. Malam Ramadhan adalah kesempatan yang terbatas bilangannya dan orang mu'min yang berakal akan memanfaatkannya dengan baik tanpa terlewatkan.
Jangan sampai ditinggalkan shalat tarawih, agar memperoleh pahala dan ganjarannya. Dan jangan pulang dari shalat tarawih sebelum imam selesai darinya dan dari shalat witir, agar mendapatkan pahala shalat semalam suntuk. Hal ini didasarkan pada sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam :
"Barangsiapa mendirikan shalat malam bersama imam sehingga selesai, dicatat baginya shalat semalam suntuk. " (HR. Para penulis kitab Sunan,dengan sanad shahih) Lihat kitab Majalisu Syahri Ramndhan, oleh Syaikh Ibnu Utsaimin, him. 26-30.
Shalat tarawih adalah sunat, dilakukan dengan berjama'ah lebih utama. Demikian yang masyhur dilakukan para sahabat, dan diwarisi oleh umat ini dari mereka generasi demi generasi. Shalat ini tidak ada batasannya. Boleh melakukan shalat 20 raka'at, 36 raka'at, 11 raka'at, atau 13 raka'at; semuanya baik. Banyak atau sedikitnya raka'at tergantung pada panjang atau pendeknya bacaan ayat. Dalam shalat diminta supaya khusyu', bertuma'ninah, dihayati dan membaca dengan pelan; dan itu tidak bisa dengan cepat dan tergesa-gesa. Dan sepertinya lebih baik apabila shalat tersebut hanya dilakukan 11 raka'at.(Yaitu berdasarkan hadits Aisyah radiallahu'anha yang artinya : " Tiadalah Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam menambah (rakaat), baik di bulan Ramadhan atau (di bulan) lainya lebih dari sebelas rakaat". (HR. Al-Bukhari dan An-Nasa'i)

E-Book Islam

JIKA ANDA INGIN MEMBACA KARYA-2 HARUN YAHYA LAINNYA DALAM BENTUK SEPERTI YG ANDA BACA SEKARANG INI, SILAHKAN Download DI:
www.geocities.com/pakdenono/ atau

www.pakdenono.com

Sabtu, 25 Oktober 2008

B a G u S: Salah satu kekhususan Syadziliyah

B a G u S: Salah satu kekhususan Syadziliyah

KOMPUTER MURAH

P III 866 MHz
MMRY : 256 MB
HDD : 15 GB
ROOM : SAMSUNG 52X
MONITOR : 15' (KOREA/SAMSUNG)
K' BOARD : KOMIC
MOUSE : OPTICAL
CASE : MENTARY ATX 450

HANYA RP. 1.400.000


BISA NEGO

NAMA-NAMA ANAK MUSLIM

ALIF ( ( أ

1. Aban : أب َان : perbuatan yang sangat jelas, nama putra khalifah ‘Utsman bin ‘Affan

2. Abiy : أي بِ : yang memiliki kepribadian yang kuat yang pantang tunduk terhadap tekanan

3. Abyan : أن يَ بْ : yang lebih jelas

4. Adib : دَأب يْ : sastrawan

5. Ahmad : أد مَ حْ : yang banyak dipuji-puji, nama yang diberikan oleh Allah kepada Nabi Muhammad dalam al-Qur’an

6. Arib : رَأب يْ : yang cerdik dan berakal

7. Arhab : رَأب حَ : yang lapang dada

8. Asad : أد سَ : singa (lambang keperkasaan)

9. Asmar : أر مَ سْ : yang berkulilt coklat, abu-abu

10. As’ad : أد عَ سْ : yang lebih bahagia

11. Asyqar : أر قَ شْ : yang berambut pirang

12. Asyhab : أب هَ شْ : warna putih yang bercampur hitam, sebutan lain bagi singa.

13. Ashil : أل يْ صِ : yang asli

14. Anis : أس يْ نِ : yang dapat menenangkan hati dari kerisauan/keterasingan

15. Akram : آَأر مَْ : yang lebih mulia

16. Aman : أم ََان : rasa aman

17. Amin : أي مِ َْن : yang dapat dipercaya

18. Amir : أر يْ مِ : Emir, pemimpin, yang memerintahkan

19. Anwar : أرو نْ : yang lebih bercahaya

20. Arkan : آْرأا نَ : pondasi, pokok

21. Awwab : ا􀑧􀑧 وَأ بَّ : yang amat taat kepada Tuhan, julukan bagi nabi Daud 'alaihissalam

22. Ayib : ب يِآ : yang kembali

23. Ayyub : أو يُّ بَْ : yang banyak kembali, nama nabi

24. Islam : اإمل سْ : keislaman

25. I’tisham : اا صَ تِ عْم : berpegang teguh

26. Iklil : آِإل يْ لِ : mahkota

27. Imam : إم َِام : pemimpin

28. Iyhab : إه يْ َِاب : pemberian

29. Usamah :ُ أة مَا سَ : singa, nama seorang shahabat yang amat dicintai oleh Rasulullah.

BA’ ( (ااءلب

1. Bady : ا بَيِد : yang terlihat secara jelas

2. Badzil : ا بَلِذ : yang berusaha dengan sekuat tenaga

3. Bahi : ا بَهي : yang cerdik dan baik, yang berbangga

4. Bari’ : ا بَعِر : yang menonjol dalam setiap pekerjaan

5. Basim : م سِا بَ : yang tersenyum

6. Basil : ل سِا بَ : yang sangat berani

7. Baqir : ر قِا بَ : yang memiliki kedalaman ilmu

8. Badr : د بَرْ : bulan purnama

9. Badri : د بَيِرْ : julukan bagi shahabat yang mengikuti perang badar, dinisbatkan kepada bulan purnama

10. Barraq : ا􀑧 رَّ بَق : yang berkilauan, cemerlang

11. Barakat : برآا تَ : keberkahan yang banyak

12. Basyir : ر يْ شِ بَ : yang memberikan kabar gembira

13. Basysyar : ا شَّ بَر : yang banyak memberikan kabar gembira

14. Bahri : ر حْ بَيِ : yang dinisbatkan kepada laut

15. Bahij :َ ج يْه بِ : yang ceria, elok

16. Bashri : ر صْ بَيِ yang dinisbatkan kepada kota Bashrah

17. Bilal : ا لَ بِل : air atau susu yang dapat membasahi tenggorokan, nama muazzin Rasulullah

18. Burhan : ر بَُهْان bukti, argumentasi

TA’ ( (التاء

1. Taib : ب ئِا تَ : yang bertaubat

2. Taiq : ق ئِا تَ : yang merindu

3. Tajir : ر جِا تَ : saudagar, pedagang

4. Tamimi :َ ي مِ يْم تِ : dinisbatkan kepada Tamim, nama sebuah kabilah Yaman

5. Taqy : ي قِ تَ : Ahli taqwa

6. Taufiq : ق يْ فِ وْ تَ taufiq, petunjuk, kesesuaian

7. Tahsin : ن يْ سِ حْ تَ perbaikan, memperindah

8. Tibyan : ي بْ تِا نَ : penjelasan, keterangan

TSA’ ( (الثاء

1. Tsabit : ت بِا ثَ : yang kokoh, tegar, kuat

2. Tsamin : يم ثِ َْن : yang berharga

3. Tsaqib : ب قِا ثَ : yang memiliki otak yang cerdas, tajam

4. Tsariy : ر ثَيِ : hartawan

JIIM ( (الجيم

1. Jabir : ر بِا جَ : yang menggantikan apa yang hilang, nama seorang shahabat Nabi yang terkenal (Jabir bin ‘Abdullah)

2. Jasir : ر سِا جَ : pemberani

3. Jasim : م سِا جَ : yang tinggi, besar

4. Jarir : ر يْ رِ جَ : Tali pengikat onta, nama salah seorang shahabat

5. Jamil :َ ل يْم جِ : indah, gagah

6. Jauhar : و جَهْر : permata berlian

7. Jahuri : و هُ جَيِرْ : yang memiliki suara yang jelas dan besar

8. Jihad : ا هَ جِد : Jihad, perang suci

9. Jubran : ر بْ جُناَ : sama dengan arti kata Jabir diatas (derivasi darinya)

10. Jubair : ر يْ بَ جُ : sama dengan arti kata Jabir (diminutif/tashghir darinya)

HA’ ( (الحاء

1. Habib : ب يْ بَ حُ : orang yang dikasihi

2. Hatim : م تِا حَ : orang yang diserahi perkara, orang yang dijadikan sebagai simbol kedermawanan oleh bangsa Arab

3. Harits : ا حَثِر : yang membajak tanah, salah satu nama yang dianjurkan oleh Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam

4. Hazim : ا حَمِز : yang berkemauan keras dan bersikap tegas

5. Hasyid : د شِا حَ : yang mengumpulkan, menghimpun orang

6. Hafizh : ظ فِا حَ : yang memelihara, menjaga, yang menghafal

7. Hamid : د مِا حَ : yang memuji, bertahmid

8. Hajjaj : ا جَّ حَج : yang banyak melaksanakan haji, yang punya argumentasi

9. Hasan : ن سَ حَ : yang baik, bagus, indah, nama cucu nabi Shallallahu 'alaihi wasallam

10. Hassan : ا سَّ حَن : yang banyak baiknya, keindahannya

11. Hakam : م كَ حَ : hakim, pemutus hukum, wasit

12. Halif : ف يْ لِ حَ : rekanan, sekutu, kongsi

13. Hammad : ا مَّ حَد : yang banyak memuji

14. Hamdan : د مْحناَ : yang banyak memuji

15. Hanbaly : ي لِ بَ نْ حَ pengikut mazhab Imam Ahmad bin Hanbal

16. Hanif : ف يْ نِ حَ : yang berpegang teguh pada Islam, yang lurus

17. Hashshad : ا صَّ حَد : yang banyak mendapatkan (sesuatu)

18. Hayyan : ي حَ اَّن : hidup

19. Haidar : د يْ حَرَ : Pemberani

20. Hibban : ب حِ اَّن : yang banyak dikasihi

21. Hilmi : ي مِ لْ حِ : dinisbatkan kepada kata hilm, yaitu lembah lembut, tenang dalam bertindak

22. Himyar : ر يَ مْ حِ : nama suku di Yaman

23. Husam : س حُا مَ : pedang yang tajam

24. Husain : ن يْ سَ حُ : yang bagus, indah (diminutif dari kata husn)

KHA’ ( (الخاء

1. Khazin : ا خَنِز : yang menyimpan

2. Khasyi’ : ع شِا خَ : yang khusyu’

3. Khathir : ر طِا خَ : hati, pikiran yang terbersit

4. Khalid : د لِا خَ : kekal, abadi, nama salah seorang shahabat tersohor dan ahli perang (Khalid bin walid)

5. Khalish : ص لِا خَ : yang murni, ikhlas

6. Khajil : ل يْ جِ خَ : pemalu

7. Khashib : ب يْ صِ خَ subur

8. Khadhir : ر ضِ خَ : yang hijau

9. Khathib : ب يْ طِ خَ : penceramah, yang berbicara

10. Khaththab : ا طَّ خَب : yang banyak berceramah, pintar bicara

11. Khalaf : ف لَ خَ : pengganti, yang datang kemudian, keturunan

12. Khaldun : د لْ خَنْوُ kekal, abadi

13. Khalifah : ة فَ يْ لِ خَ : penguasa dalam negara Islam, pengganti, pemimpin

14. Khalil : ل يْ لِ خَ : teman akrab yang dekat dan dikasihi

15. Khair : ي خٍَر : yang baik

16. Khuzaimah : م يْز خَُة : pohon yang bunganya sangat sedap (diminutive dari kata khuzam)

Daal ( (الدلا

1. Daris : سِراَد : pelajar

2. Daud : دُواَد : nama Nabi

3. Daly : اَدي لِ : buah anggur yang tidak terlalu hitam

4. Dany : اَدي نِ : yang dekat

5. Daffa’ : دا فَّ عَ : yang (banyak) mempertahankan diri

6. Dafi’ : اَدع فِ : yang mempertahankan, mendorong, motivasi

7. Dalil : دل يْ لِ : penunjuk jalan, guide, panduan, sapaan

DZAL ( (الذلا

1. Zakir : آاَذر : yang berzikir, yang ingat

2. Zakir : آَذر يْ : yang baik daya ingatnya

3. Zakwan : آذو نْاَ : yang sangat cerdas

4. Zaky : آَذي : yang cerdas

5. Zulfiqar : وُذ اا قَ فِ لْر : nama pedang ‘Ali bin Abi Thalib

6. Zulfahmi : اوُذم هْ فَل : yang memiliki pemahaman

RA’ ( (الرءا

1. Ra’id : اد ئِر : pemimpin, pencetus

2. Ra’if : اَرف ئِ : yang memiliki rasa kasihan

3. Rajih : اَرح جِ : yang kuat, tajam akalnya

4. Raji : اَري جِ : orang yang berharap

5. Rasikh : اَرخ سِ : yang kokoh, dalam ilmunya

6. Rasyid : اَرد شِ : yang memberi petunjuk/nasehat, sudah berusia baligh

7. Raghib : اَرب غِ : yang memiliki keinginan

8. Raki’ : آاَرع : yang ruku’/menundukkan kepala, yang shalat

9. Ramiz : اَرز مِ : yang memberi isyarat atau kode, menandai

10. Ramy : اَري مِ : yang melempar, pemanah

11. Rabi’ : ري بِ َْع : musim semi

12. Rajab : رب جَ : bulan rajab, pengagungan

13. Rahhab : را حَّ بَ : yang sangat menyambut, antusias, yang (banyak) berlapang dada

14. Razin : زَرن يْ : yang cemerlang (otaknya), penuh kesungguhan

15. Rassam : را سَّ مَ : yang menggambar

16. Rasyad : را شَد : lurus, yang mendapat petunjuk

17. Rasyid : ري شِ َْد : yang mendapat petunjuk

18. Rasyiq : رق يْ شِ : perawakan tubuhnya bagus, tangkas

19. Ramzi : رز مْ يَِ : dinisbatkan kepada simbol, simbolik

20. Ramadhan : را ضَمن : bulan ramadhan, panas yang sangat

21. Rafi’ : رع يْ فِ : yang tinggi

22. Raihan : رح يْ َان aroma, buah yang baunya wangi

23. Rizq : قْزِر : anugerah, rizki

24. Ridhwan : رو ضْ نِاَ : kerelaan, keridhaan

25. Rifqy : ري قِ فْ : dinisbatkan kepada kelemahlembutan, rasa belaskasih

26. Riyadh : را يَ ضِ : taman

27. Ridha : را ضَ : kerelaan

28. Rusyd : رد شْ : petunjuk

29. Rusydi : رد شْ يُِ : yang bersifat petunjuk

ZAI ( ا􀑧􀑧 (الزي

1. Zari’ : عِراَز : yang menanam

2. Zahid : هاَزد : yang bersahaja, zuhud

3. Zahir : هاَزر : yang cemerlang, berseri-seri

4. Zahy : هاَزي : wajah yang elok

5. Zayyat : زي َ اَّت : dinisbatkan kepada kata zait (minyak): tukang minyak

6. Zaky : آَزي : Yang bersih, suci

7. Zaid : زد يْ : yang bertambah

8. Zahrani : هزر اَْي نِ : yang berseri-seri

9. Ziyad : زي ِا دَ : yang bertambah

SIN ( (السين

1. Sais : س ئِا سَ : yang menyiasati

2. Sabiq : ق بِا سَ : yang terdahulu

3. Satir : ر تِ اَس : yang menutupi sesuatu

4. Sajid : د جِا سَ : yang bersujud

5. Sakhin : ن خِا سَ : yang panas

6. Sa’i : ي عِا سَ : yang berusaha, berjalan cepat

7. Saqy : ي قِا سَ : yang menuangkan (air)

8. Salim : م لِا سَ : yang selamat, sehat dan segar bugar

9. Samih : ح مِا سَ : yang pema’af, yang mulia hatinya

10. Sami : ي مِا سَ : yang mulia, tinggi

11. Sahir : ا سَهر : yang berjaga di tengah malam, tidak tidur

12. Sabbah : ب سَ اَّح : perenang

13. Sakhiy : ي خِ سَ : yang dermawan, murahhati

14. Sa’ad : د عْ سَ : kebahagiaan

15. Sa’id : د يْ عِ سَ : yang bahagia

16. Sa’dun : د عْ سَنْوُ yang bahagia

17. Safar : ر فَ سَ : perjalanan

18. Salman : م لْ سََان yang selamat

19. Sahal : ل هْ سَ : yang mudah

20. Sayyaf : ي سَ اَّف : yang memegang pedang, ahli pedang

21. Sayyid : يِّ سَد : pemuka, pemimpin

22. Sidr : د سِرْ : daun bidara

23. Siraj : ر سِاَج : lentera, lampu

24. Sudais : س يْ دَ سُ diminutif dari kata as-sudus ; seper-enam

25. Surur : ر سُرْوُ : kegembiraan

26. Su’ud : و عُ سُدْ : kebahagiaan, nama raja Kerajaan Arab Saudi

27. Sulthan : ا طَ لْ سُن yang memiliki kekuasaan, sultan

28. Suhail : ل يْ هَ سُ : diminutif dari kata sahl : mudah

SYIN ( (الشين

1. Syabb : ا شَب : pemuda

2. Syady : ا شَيِد : yang merangkai sya’ir

3. Syarih : ا شَحِر : yang menjelaskan, menerangkan, mensyarah, yang lapangdada

4. Syathir : ر طِ اَش : genius

5. Syathibi : ي بِطا شَ : nama ulama terkemuka

6. Sya’ir : ر عِا شَ : penyair

7. Syafi’ : ع فِا شَ : yang memberi pertolongan

8. Syafi’i : ي عِفا شَ : dinisbatkan kepada Imam asy-Syafi’i

9. Syakir : ا شَآر : yang bersyukur

10. Syamil : ل مِا شَ : komplit, universal, yang mencakup

11. Syamikh : خ مِا شَ : yang tinggi, kokoh

12. Syahy : ا شَهي : yang memiliki keinginan

13. Syaj’an : ا عَ جْشن : yang sangat pemberani

14. Syaddad : دَّ شَدا : yang kuat, keras

15. Syarif : ف يْ رِ شَ yang mulia, terhormat

16. Syarik : ك يْ رِ شَ : kongsi, sekutu

17. Sya’rani : ر عْشاَي نِ : dinisbatkan kepada kata sya’r ; rambut

18. Syaghghaf : غ اَّفش : yang memiliki keinginan yang amat sangat, tergila-gila, mabuk kepayang

19. Syafiq : ق يْ فِ شَ : yang halus perasaannya, penuh belas kasih

20. Syaqiq : ق يْ قِ شَ : sekandung, terbelah

21. Syakib : ب يْ كِ شَ : yang memberi balasan kebaikan

22. Syakkar : ا كَّ شَر : yang banyak bersyukur, terimakasih

23. Syakur : و كُ شَرْ : yang banyak bersyukur, terimakasih

24. Syammakh : شمَ اَّخ : yang amat tinggi, kokoh

25. Syairazy : ر يْشيِزاَ : dinisbatkan kepada kata syairaz ; nama kota di Persia/Iran sekarang, nama ulama terkenal

26. Syihab : ا هَ شِب : bintang meteor, cahaya api

27. Syu’aib : ب يْ عَ شُ : nama nabi, diminutif dari kata sya’b ;bangsa, suku

28. Syuja’ : ا جَ شُع : pemberani

29. Syuraih : ح يْ رَ شُ : diminutif dari kata syarh ; penjelasan, lapang dada, lega

30. Syurahbil : ل يْ بِ حْ رَ شُ : nama seorang shahabat

Shad ( (الصاد

1. Sha-ib : ب ئِا صَ : yang bertindak benar

2. Sha-id : د ئِا صَ : yang berburu

3. Sha-in : ن ئِا صَ : yang menjaga

4. Sha’im : م ئِا صَ : yang berpuasa

5. Shabir : ر بِا صَ : penyabar

6. Shahib : ا صَ ب حِ : teman, shahabat, yang menyertai

7. Shahy : ي حِا صَ : yang berteriak, bangun

8. Shadir : ا صَدرِ : yang mengeluarkan, menerbitkan, bersumber

9. Shadiq : ا صَقِد : yang jujur

10. Sharif : ا صَفِر yang mengalihkan (perhatian, dst), yang merubah

11. Sharim : ا صَمِر : yang tegas, tajam

12. Sha’id : د عِا صَ : yang memanjat, menaiki

13. Shafih : ح فِا صَ : pemaaf

14. Shafy : ى فِا صَ : yang suci, murni, bersih, tidak keruh

15. Shalih : ح لِ اَص : orang yang shalih, sesuai

16. Shamit : ت مِا صَ : yang diam tidak banyak bicara

17. Shamid : د مِا صَ : yang tegar

18. Shabbah : ا بَّ صَح : yang mengucapkan selamat pagi

19. Shahafy : ي فِ حَص : wartawan

20. Shakhar : ر خْ صَ : batu yang keras, karang

21. Shaddam : دَّ صَما : yang membenturkan

22. Sharraf : ا􀑧􀑧 رَّ صَف : kasir

23. Shafar : ر فَ صَ : bulan shafar

24. Shafwat : و فْ صَتَ jernih, bersih, bening

25. Shafwan : و فْصناَ : jernih, bersih, nama seorang shahabat, batu besar yang halus/licin

26. Shafih : ح يْ فِ صَ : pedang yang tajam, lempengan

27. Shafir : ر يْ فِ صَ : terompet, siulan

28. Shafrawy : ر فْصيِواَ : dinisbatkan kepada kata “shufr”; kuning, kekuning kuningan

29. Shaqr : ر قْ صَ : burung elang

30. Shaql : ل قْ صَ : tajam

31. Shalah : ا لَصح : keshalihan, kecocokan

32. shahl : ل هْ صَ : suara kuda

33. Shawwan : ا􀑧 وَّ صَن : yang menjaga (diri, dsb)

34. Shayyad : يَّ صَاد : ahli berburu

35. Shaidaly : ى لِ دَ يْص : apoteker

36. Shiddiq : ي دِّ صِْق yang amat jujur

37. Shirath : ر صِطاَ : jalan

38. Shulhi : ي حِ لْ صُ : dinisbatkan kepada kata shulh ; perdamaian

39. Shuwailih : ح لِ يْ وَ صُ diminutif dari kata shalih

40. Shuhaib : ب يْ هَ صُ julukan bagi singa, nama seorang shahabat terkenal Shuhaib ar-Ruumy

DHAD ( (الضاد

1. Dhabith : ط بِا ضَ : kapten, yang mencocokkan, yang kuat hafalannya

2. Dhahik : ك حِا ضَ : yang tertawa

3. Dhamin : ما ضَن : yang menjamin, menanggung

4. Dhawy : ا ضَيِو : bercahaya

5. Dhahhak : ا حَّ ضَك : yang banyak tertawa

6. Dhamir : ر يْ مِ ضَ : perasaan

7. Dhaif : ف يْ ضَ : tamu

8. Dhiman : م ضَِان : jaminan

9. Dhubaib : ب يْ بَ ضٌ : diminutif dari kata dhabb ; sejenis biawak

10. Dhuha : ى حَ ضٌ : waktu dhuha, sebelum matahari tergelincir

THA’ ( (الطاء

1. Thaif : ف ئِ اَط : yang berkeliling/melakukan thawaf, nama kota di Arab Saudi

2. Thahin : ن حِا طَ : yang menumbuk

3. Tharih : ا طَحِر : yang melemparkan (pendapat, dsb), yang membuang

4. Tharid : ا طَدِر : yang mengusir

5. Thariq : ا طَقِر : yang datang waktu malam, yang mengetuk, nama seorang pahlawan Islam terkenal (Thariq bin Ziyad)

6. Thazij : ا طَجِز : yang segar (makanan, dsb), steril

7. Thaqim : م قِا طَ : pilot

8. Thalib : ب لِا طَ : yang menuntut, mencari, mahasiswa

9. Thamih : ح مِا طَ : yang antusias

11. Thahir : ا طَهر : yang suci, bersih

12. Thabari : ر بَ طَيِ : nama seorang Mufassir terkenal (Imam ath-Thabari)

13. Thabrani : ر بْطاَي نِ : nama seorang Muhaddits (ahli hadits) terkenal (Imam ath Thabrani)

14. Thahhan : ا حّ طَنَ : orang yang menumbuk (sesuatu)

15. Thalal : ا لَطل : tempat yang tinggi

16. Thayyar : ا يَّ طَر : penerbang, pilot

17. Thayyib : ب يِّ طَ : yang baik, enak, suci

18. Thiraz : ر طِزاَ : ukuran, model, tipe

19. Thufail : ل يْ فَ طُ : diminutif dari kata thifl ; anak kecil

ZHA’ ( (الظاء

1. Zha’in : ن عِا ظَ : yang bepergian pada siang hari yang terik

2. Zhafir : ر فِا ظَ : yang menang, beruntung

3. Zhahir : ا ظَهر : bagian luar, lahiriah, terang, nampak

4. Zharif : ف يْ رِ ظَ : cerdik, terang

5. Zhafran : ر فْظناَ : yang menang, beruntung

6. Zhahran : ر هْظناَ : bagian belakang, nama kota di Arab Saudi

‘AIN ( (العين

1. ‘Aif : ف ئِا عَ : yang menjaga kesucian dirinya, penjijik

2. ‘Aisy : ش ئِا عَ : yang hidup

3. ‘Abid : د بِا عَ : ahli ‘ibadah

4. ‘Abir : ر بِا عَ : yang melewati, musafir

5. ‘Aji : ي جِا عَ : dinisbatkan kepada kata ‘aajj ; gading, berkebangsaan negara Pantai Gading

6. ‘Adil : ا عَلِد : yang adil

7. ‘Arif : ا عَفِر : yang mengetahui, mengenal

8. ‘Azil : ا عَلِز : yang mengasingkan diri, tidak mempersenjatai diri

9. ‘Asyur : و شُا عَرْ ke-sepuluh

10. ‘Athif : ف طِا عَ : yang lembut, penuh kasih

11. ‘Aqil : ل قِا عَ : yang berakal, cerdas

12. ‘Alim : م لِا عَ : yang berpengetahuan, seorang ‘alim

13. ‘Ammiy : ي مِا عَ : yang ‘awam, biasa

14. ‘Ayid : د يِا عَ : yang kembali

15. ‘Abbad : ا بَّ عَد : ahli/yang banyak beribadah

16. ‘Abud : و بُ عَدْ : ahli ibadah

17. ‘Abqary : ر قَ بْعيِ : yang jenius

18. ‘Atid : د يْ تِ عَ : yang selalu hadir

19. ‘Atiq : ق يْ تِ عَ : hamba yang dimerdekakan, yang sudah tua, sebutan buat Ka’bah (al-Baitul ‘Atiq)

20. ‘Ajam : م جَ عَ : orang asing, selain ‘Arab

21. ‘Adnan : ان دْ عَنَ : salah seorang nenek moyang Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam

22. ‘Arafat : عرا فَت : jamak dari ‘arafah ; nama bukit di Mekkah tempat melakukan haji

23. ‘Azzam : زَّ عَما : yang berkemauan kuat (bertekad bulat)

24. ‘Atha’ : ا طَعء : pemberian

25. ‘Aththar : ا طَّ عَر : yang suka memakai wewangian, tukang minyak wangi

26. ‘Aththas : ا طَّ عَس yang bersin, nama suku di Yaman

27. ‘Affan : فَّ عَ ان : yang banyak menjaga kesucian dirinya, nama ayah khalifah ketiga, ‘Utsman bin ‘Affan

28. ‘Afif : ف يْ فِ عَ : yang menjaga kesucian dirinya

29. ‘Aqid : د قِا عَ : yang beraqad, berjanji

30. ‘Aqqad : ا قَّ عَد : yang banyak beraqad, berjanji

31. ‘Ali : ي لِ عَ : yang tinggi, nama khalifah ke-empat, ‘Ali bin Abi Thalib

32. ‘Alqamah : مق لْعَة : nama seorang shahabat

33. ‘Allaf : ا لَّ عَف : yang memberi makanan binatang

34. ‘Ammar : ع مَّ َار : yang banyak menta’mir, yang panjang umur, nama seorang shahabat ‘Ammar bin Yasir

35. ‘Amru : ر مْ عَوُ : nama seorang shahabat ‘Amru bin al-‘Ash

36. ‘Ayyasy : ا يَّ عَش : yang panjang umur, penjual roti

36. ‘Ibad : ا بَ عِد : jamak dari kata ‘abd ; hamba

37. ‘Irfan : ا فَ رْ عِن : kebaikan

38. ‘Izzat : زَّ عِت : keagungan, kebanggaan, ‘izzah

39. ‘Isham : ا صَ عِم : berpegang teguh

40. ‘Ishmat : ت مَ صْ عِ penjagaan, pegangan

41. ‘Ikrimah : ة مَ رِ كْ عِ nama seorang shahabat, ‘Ikrimah bin Abu Jahal

42. ‘Imad : ا مَ عِد : pondasi, tiang

43. ‘Imarah : ام عِةَر : Penta’miran, peramaian

44. ‘Iwadh : و عِضَ : pengganti

45. ‘Ied : د يْ عِ : Hari besar, perayaan

46. ‘Ubadah : ا بَ عُةَد : nama seorang shahabat, banyak melakukan ‘ibadah.

47. ‘Ubaid : ي بَ عُد : diminutif/tashghir dari kata ‘Abd; hamba

48. ‘Utbah : ة بَ تْ عُ : lekuk liku lembah

49. ‘Utsaimin : ن يْ مِ يْ ثَ عُ nama seorang ulama besar Arab Saudi, Ibnu ‘Utsaimin; diminutif dari “Utsman”.

50. ‘Urbun : و بُ رْ عُنْ pemberian

51. ‘Ukasyah : ة شَا كَ عُ nama seorang shahabat

52. ‘Ulwan : و لْ عُناَ : judul, tema, tanda

AL-GHAIN ( (الغين

1. Ghâbir : ر بِا غَ : orang yang asing; anak jalan

2. Ghâzy : ا غَيِز : orang yang berperang

3. Ghâlib : ب لِا غَ : orang yang menang; yang banyak

4. Ghâly : ي لِا غَ : bersifat mahal; berharga

5. Ghâmid : د مِا غَ : orang yang memasukkan pedang ke sarungnya; nama kabilah di Hijaz

6. Ghâmidy : د مِا غَيِ : orang yang kabilahnya Ghâmid (dinisbatkan kepadanya)

7. Ghâssal : ا سَّ غَل : pencuci, pembasuh

8. Ghassân : ا سَّ غَن : air wadi di padang pasir

9. Ghannâm : ا نَّ غَم : orang yang mendapatkan harta rampasan; orang yang menggunakan kesempatan; pengembala kambing

10. Ghandûr : د نْ غَرْوُ pemuda yang tampan

11. Ghayyâts : ا يَّ غَث : hujan yang banyak

12. Ghayûr : و يُ غَرْ : orang memiliki ghirah (kecemburuan) yang tinggi (terhadap agama, khususnya)

13. Ghulâm : لا غُمَ : anak laki-laki

AL-FÂ’ ( (الفاء

1. Fajr : ر جْ فَ : Fajar, shubuh

2. Fakhry : ر خْ فَيِ : kebanggaaku; yang bersifat kebanggaan

3. Farras : ا􀑧 رَّ فَس : Cerdas dan tajam pemikirannya

4. Farhan : ا حَ رْفن : Gembira; suka cita

5. Farid : د يْ رِ فَ : Tidak ada bandingannya; sendirian

6. Fashih : ح يْ صِ فَ : Orang yang fasih dan lancar berbicara

7. Fadhal : ل ضْ فَ : Kebaikan; tambahan; lebihan sisa

8. Fathin : ن يْ طِ فَ : Cerdik

9. Faqih : ه يْ قِ فَ : Ahli Fiqih; orang yang sangat paham

10. Falah : لا فَحَ : Keberuntungan; kemenangan

11. Fannan : ا نَّ فَن : orang yang ahli seni; memiliki seni/bakat

12. Fawwaz : وَّ فَزا : orang yang mendapatkan keberuntungan/kemenangan yang banyak

13. Fauzan : فوناَزْ : keberuntungan; kemenangan.

14. Fahd : د هْ فَ : Macan kumbang/tutul

15. Fahmy : ي مِ هْ فَ : Bersifat pemahaman

16. Fayyadh : ا يَّ فَض : Banyak air; orang yang mulia; kinayah bagi orang yang suka berderma

17. Fairuz : ر يْ فَزْوُ Nama batu permata; nama seorang ulama (Fairuz Abady)

18. Faishal : ل صَ يْ فَ : Pemimpin; Hakim; Yang memisahkan antara yang haq dan yang bathil; pedang yang tajam.

19. Firazdaq : ر فِقَدْزَ Serpihan-serpihan roti

20. Fikry : ر كْفيِ : Yang bersifat pemikiran

21. Fu`ad : ؤ فُداَ : Hati;akal

22. Fudlail : ل يْ ضَ فُ : tashghir (diminutif) dari kata ‘Fadll’; nama seorang ulama terkenal ‘Fudlail bin ‘Iyadl’

23. Faiz : ز ئِا فَ : Pemenang; orang yang beruntung; orang yang sukses

24. Fa`iq : ق ئِا فَ : Baik;istimewa;lebih menonjol dari yang lain

25. Fatih : ح تِا فَ : Penakluk; pemimpin; pembuka

26. Fakhir : ر خِا فَ : Orang yang bangga; mewah; terhormat

27. Fady : ا فَيِد : Tawanan yang ditebus.

28. Faruq : ا فَقْوُر : Orang yang memisahkan antara haq dan batil; julukan bagi Umar bin Khaththab.

29. Faris : ا فَسِر : Penunggang kuda; pemilik kuda;singa; pandai.

30. Fari` : ا فَعِر : Tinggi menjulang; seperti gunung; perawakan tinggi

31. Fadhil : ل ضِا فَ : Orang yang berbudi; yang utama; yang layak dihargai

32. Falih : ح لِا فَ : Lurus; cocok

33. Fahim : ا فَهم : Orang yang paham, mengerti

34. Fayi` : ع يِا : Harum baunya

AL-QÂF ( (القاف

1. Qahthan : ا طَ حْقن : Nenek moyang bangsa Arab dibagian selatan, nama suku

2. Qarib : ب يْ رِ قَ : teman dekat; yang dekat; sebentar lagi

3. Qais : س يْ قَ : Kadar, ukuran; nama suku yang datang untuk belajar Islam kepada Rasulullah (‘Abdul Qais) dan nama salah seorang shahabat (Qais bin Sa’d)

4. Qindil : ل يْ دِ نْ قِ : Lampu minyak

5. Qudamah : د قُاَة مَ : Lama; dahulu; nama seorang ulama fiqih terkenal (Ibnu Qudamah)

6. Quraisy : ش يْ رَ قُ : Nama kabilah Arab terkemuka

7. Qurthuby : ي بِ طُ رْق : nama seorang ulama ahli tafsir; dinisbatkan kepada ‘Qurthub’ salah sebuah nama daerah di Andalus (Spanyol sekarang) yang dikenal dengan nama aslinya ‘Cordova’

8. Quzwainy : ز قُوْي نِ يْ dinisbatkan kepada ‘Quzwain’ salah sebuah kota di Asia Tengah; dinisbatkan kepada salah seorang ulama hadits (Ibnu Majah al-Quzwainy)

9. Qushay : ي صَ قُ : Jauh pemikirannya; nama nenek moyang Rasulullah shallallâhu 'alaihi wa sallam

10. Quthb : ب طْ قُ : kutub; pemimpin; tetua kaum; akhir segala sesuatu

11. Qa’id : د ئِا قَ : Komandan perang; ketua

12. Qabus : و بُا قَسْ Orang yang gagah; tampan dan baik kulitnya

13. Qasim : م سِا قَ : Orang yang membagi; pemberi imbalan

14. Qashid : د صِا قَ : Yang menuju kepada sesuatu; yang bermaksud untuk…

AL-KÂF ( ( الكاف

1. Katsir : آر يْ ثِ : Yang banyak

2. Karim : آم يْ رِ : Yang murah hati; dermawan; salah satu nama Allah

3. Kassab : آا سَّ بَ : yang banyak bekerja/ulet

4. Ka`b : آب عْ : Kehormatan; kemuliaan; ruas; tombak.

5. Kamal : آا مَل : Kesempurnaan

6. Kanz : آز نْ : Harta simpanan; harta terpendam.

7. Kan`an : آا عَ نْن : Yang mengumpulkan; nama kaum yang menisbatkan kepada Kan`an bin Nuh

8. Kinan : آا نَّ نَ : Harta simpanan; harta terpendam

9. Katib : آب تِا : Penulis

10. Kasib : آب سِا : Orang yang rajin cari penghidupan

11. Kazhim : آم ظِا : Orang yang dapat mengekang amarah

12. Kamil : آل مِا : Yang memiliki sifat-sifat baik lagi sempurna

AL-LÂM ( ( اللام

1. Labib : ي بِ لَب : Orang yang berakal; cerdik

2. Lathif : ف يْ طِ لَ :Lemah-lembut; kasih sayang; salah satu asma Allah.

3. Lu`ay : ؤ لُىَ : Kekuatan; nama nenek moyang Quraisy.

4. Luthf : ف طْ لُ : Kelemah lembutan; taufiq

5. Luthfy : ي فِ طْ : dinisbatkan kepada Luthf; yang bersifat lemah lembut

6. Luqaman : ا مَ قْ لُن : Jalan terang; nama nabi terkenal kebijakannya.

7. Labid : د بِ لَا : Singa

AL-MÎM ( ( الميم

1. Ma`mun : و مُ أْ مَنْ Orang yang dipercaya; nama salah seorang khalifah pada masa khilafah ‘Abbasiyyah

2. Mabkhut : و خُ بْ مَتْ : Yang mempunyai keberuntungan

3. Mabruk : ر بْ مَآْوُ Orang yang diberkahi

4. Mahbub : و بُ حْ مَبْ : Yang dicintai dan disenangi manusia

5. Mahjub : و جُ حْ مَبْ : Yang tersembunyi; yang tertutup

6. Mahrus : ر حْ مَسْوُ : Yang terjaga; orang yang berumur panjang

7. Mahfuzh : و فُ حْ مَظْ : Terjaga; terpelihara

8. Mahmud : و مُ حْ مَدْ Perikehidupannya terpuji

9. Makhzum : ز خْ مَمْوُ : Teratur; tersusun; nama nenek moyang Quraisy

10. Makhluf : و لُ خْ مَفْ : Orang diikuti

11. Marjan : ا جَ رْمن : Butir-butir mutiara; tumpukan-tumpukan batu merah dilaut

12. Marzuq : ر مَقْوُزْ : Yang memperoleh rizki; bernasab baik

13. Marwan : مرناَوْ : Batu yang keras; nama khalifah Umariyyah

14. Mas`ud : و عُ سْ مَدْ : Orang yang diberi kebahagiaan oleh Allah; yang beruntung

15. Masyhur : و هُ شْ مَرْ : Terkenal diantara manusia

16. Mathar : ر طَ مَ : Hujan

17. Ma`ruf : ر عْ مَفْوُ : Yang terkenal; kebaikan; rizki

18. Ma`in : ن يْ عِ مَ : Air yang mengalir

19. Maqbul : و بُ قْلْ : Diterima

20. Maqshud : و صُ قْ مَدْ : Orang yang selalu dikehendaki orang lain

21. Makky : ى كِّ مَ : Orang yang menisbatkan dirinya kepada kota Makkah

22. Malih : ح يْ لِ مَ : Yang bermuka manis

23. Mamduh : د مْ مَوُحْ : Orang terpuji

24. Manna` : ا نَّ مَع : Kuat; perkasa

25. Mauhub : و مَهْو بُْ : Yang dianugrahi

26. Mahdy : د هْ مَيِ : Yang mendapat hidayah

27. Mahib : ب يْ هِ مَ : Orang yang karismatik; ditakuti atau disegani oleh orang lain

28. Maimun : و مُ يْ مَنْ Yang mendapatkan berkah

29. Misy`al : ل عَ شْ مِ : Sesuatu yang dinyalakan sebagai penerang; bejana tempat api

30. Mifdlal : ا ضَ فْ مِل : orang yang diutamakan, memiliki kelebihan

31. Miqdad : د قْ مِداَ : Orang yang sering menghadang perbuatan buruk

32. Miqdam : د قْ مِماَ : orang yang berani

33. Mukmin : ن مِ ؤْ مُ : Orang yang beriman; yang memeberi keamanan; salah satu asma Allah.

34. Mu`ayyad : د يَّ ؤَ مُ : Yang dikuatkan

35. Mubarak : ا بَ مُآَر : Diberkahi; bermanfaat.

36. Mubasysyir : مر شِّ بَ : Yang memberi khabar gembira

37. Mutawakkil : و تَ مُآَ لِّ Yang mewakili; tunduk dan tawakkal kepada Allah.

38. Mutawally : ى لِّ وَ تَ مُ Penanggung

39. Mujahid : ا جَ مُهد : Pejuang; prajurid; orang yang berperang fisabilillah

40. Mujaddid : دِّ جَ مُد : Pembaharu

41. Muhtasib : ب سِ تَ حْ مُ : Orang yang beramar ma’ruf nahi munkar; orang yang mengharap ridla Allah

42. Muhsin : ن سِ حْ مُ : Orang yang berbuat baik dan tulus

43. Mukhtar : ا تَ خْ مُر Orang Pilihan

44. Murad : ر مُداَ : Kehendak; maksud; nama sultan pada masa khilafah ‘Utsmaniyyah

45. Murtadla : ى ضَ تَ رْ مُ : Orang yang diridhai Allah dan diridhai manusia

46. Mursyid : د شِ رْ مُ : Pemberi pentunjuk dan peringatan

47. Muslim : م لِ سْ مُ : Orang Islam; yang berserah diri

48. Musyary : ش مُا ىَِر : Pemetik madu lebah; kaya

49. Musthafa : ى فَ طَ صْ مُ : Pilihan; julukan untuk Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam

50. Mush`ab : ب عَ صْ مُ : Unta yang sukar dinaiki; kuda jantan

51. Muslih : ح لِ صْ مُ : Orang yang melakukan kebaikan dan perbaikan- (kabaikan dari perusak)

52. Muthlaq : ق لَ طْ مُ : Tidak terikat

53. Muzhaffar : ر فَّ ظَ مُ : Yang dapat memenuhi kebutuhannya

54. Mu`adz : ا عَ مُذ : Orang yang terlindungi; nama sahabat (Mu`adz bin jabal)

55. Mu`taz : ز تَ عْ مُ : Orang yang membanggakan diri

56. Mu`tashim : م صِ تَ عْ مُ : Orang yang menjaga diri dari perbuatan maksiat; yang meminta perlindungan kepada Allah

57. Mughits : ث يْ غِ مُ : Penolong

58. Muflih : ح لِ فْ مُ : Orang yang beruntung; yang sukses

59. Mufid : د يْ فِ مُ : Orang yang memberi manfaat kepada orang lain

60. Mumtaz : ا تَ مْ مُز Istimewa; lebih menonjol dari yang lain

61. Munadlil : ل ضِا نَ مُ Pandai melontarkan anak panah; pejuang

62. Munjid : د جِ نْ مُ : Penolong; pembantu

63. Mundzir : ذ نْ مُرِ : Pemberi peringatan

64. Munir : ي نِ مُر : Bercahaya; berseri-seri

65. Muwaffaq : ق فَّ وَ مُ : Orang yang mendapat petunjuk

66. Muhajir : ر جِا هَ مُ Orang yang meningalkan daerahnya ke daerah lain; orang yang meninggalkan keburukan menuju kebaikan

67. Muhadzdzib : ذَّ هَ مُب : Orang yang memiliki akhlak terpuji

68. Muhannad : د نَّ هَ مُ : Pedang yang terbuat dari besi India

69. Muyassar : ر سَّ يَ مُ : Orang yang dimudahkan urusannya (oleh Allah)

70. Majid : د جِا مَ : Orang yang berbudi luhur; yang mulia

71. Mazin : ا مَنِز : Wajah yang berseri-seri; telur semut

72. Malik : ك لِا مَ : Yang memiliki/menguasai sesuatu; salah satu-sifat Allah; nama imam madzhab (Imam Malik) 73. Mahir : ا مَهر : Pandai; cetakan; orang yang sungguh-sungguh dalam sesuatu

AN-NغN ( ( النون

1. Nabil : ل يْ بِ نَ : Terhormat; mulia; orang yang mempunyai kelebihan

2. Nabih : ه يْ بِ نَ : Terhormat.

3. Najib : ب يْ جِ نَ : Mulia; baik keturunannya

4. Nadzir : ر يْ ذِ نَ : Orang yang memberi peringatan

5. Nazih : ه يْ زِ نَ : Yang menjauhi hal-hal yang tak terpuji

6. Nasib : ب يْ سِ نَ : Yang mempunyai keturunan yang baik

7. Nashshar : ا صَّ نَر : Banyak menolong

8. Nashr : ر صْ نَ : Pertolongan; hujan; kemenangan

9. Nashif : ف يْ صِ نَ Orang yang adil; separoh

10. Nadhir : ر يْ ضِ نَ : Bagus; indah

11. Na`im : م يْ عِ نَ : Orang yang berbahagia; harta; ketenangan; kebahagiaan

12. Nafis : س يْ فِ نَ : Berharga; banyak harta; yang menjadi rebutan

13. Naqib : ب يْ قِ نَ : Ketua, kepala, pemuka suatu kabilah atau lainnya

14. Nawwaf : ا􀑧􀑧 وَّ نَف : Tinggi; unggul

15. Naufal : ل فَ وْ نَ : Pemuda tampan

16. Nibras : ر بْ نِساَ : Lampu; singa; pemberani; mata tombak

17. Nu’man : ا مَ عْ نُن : Orang yang mendapatkan nikmat; nama salah seorang shahabat

18. Nabigh : غ بِا نَ : Orang yang unggul, pintar

19. Najih : ح جِا نَ : Yang dianugrahi taufiq; yang berjalan dengan cepat

20. Najy : ى جِا نَ : Orang yang terbebas dari keberuntungan

21. Nasik : ك سِا نَ : Orang yang zuhud; ahli ibadah; rumput yang hijau

22. Nashih : ح صِا نَ : Orang yang memberi nashihat

23. Nashir : ر صِا نَ : Yang suka menolong orang lain

24. Nadhir : ر ظِا نَ : Direktur; pengawas

25. Nazhim : م ظِا نَ : Pengarang puisi; pembaca puisi

26. Nafi` : ع فِا نَ : Yang memberi manfaat; salah satu asma Allah

27. Naqid : د قِا نَ : Kritikus

28. Nayif : ف يِا نَ : Tinggi

AL-WآW ( ( الووا

1. Wajih : وه يْ جِ : Orang yang mengarahkan; pemimpin kaum; pioner

2. Wahid : ود يْ حِ : Satu-satunya

3. Wadi` : دَوع يْ : Yang tenang

4. Wadud : دْوُدَو :Yang penuh kasih sayang; yang dicintai

5. Wazir : زَور يْ : Menteri; Wakil

6. Wasim : وم يْ سِ : Yang tampan wajahnya

7. Wadldlah : وحا ضَّ : Baik raut wajahnya; putih

8. Wakil : آَول يْ : Wakil; Pelindung/penanggung jawab

9. Walid : ود يْ لِ : Bayi; anak kecil

10. Wildan : ود لْ نِاَ : Bentuk jamak dari walad ; anak

11. Watsiq : واَق ثِ : Orang yang tentram; yang dipercaya orang lain; yang diserahi masalah dengan yang lain

12. Washil : اَول صِ : Yang berbuat baik kepada kaum kerabat; yang menyambung (sesuatu)

10. Wahib : هاَوب : Orang yang memberi

AL-Hآ’ ( ( الهاء

1. Hammam : ها مَّ مَ : Orang yang mempunyai ambisi yang kuat

2. Hisyam : ها شَ مِ : Kemuliaan; kedermawanan.

3. Hilal : هلا ل : Bulan sabit; bayi yang montok; hujan yang turun pertama; ular jantan

4. Humam : ها مَ مُ : Pemberani; besar ambisinya.

5. Ha`il : هل ئِا : Yang menakutkan; yang luar biasa.

6. Hajid : هد جِا : Orang bertahajud.

7. Hady : ها يَِد : Yang memberi petuntuk; leher; singa.

8. Hani` : هئ نِا : Orang yang berbahagia; pembantu; menyenangkan

9. Hasyim : هم شِا : Pemerah susu yang pintar; gunung yang indah

AL-Yآ’ ( ( الياء

1. Yazid : د يْ زِ يَ : Lebihan; pertumbuhan; nama salah satu khalifah Bani Umayyah

2. Yassar : ا سَّ يَر : Orang yang mendapat kelapangan yang banyak

3. Ya`rub : ر عْ يَبُ : Orang yang berbicara dengan bahasa Arab

4. Ya`sub : و سُ عْ يَبْ : Pemimpin kaum; raja lebah

5. Yaqzhan : نا ظَ قْ يَ : Orang yang terjaga; sadar

6. Yaman : ا مَين : (Atau Yamany) yang menisbatkan kepada Yaman

7. Yasir : ر سِا يَ : Orang yang mendapat kelapangan

8. Yasin : ن يْ سِا يَ : Salah satu nama Rasulullah Shallallahu Alaihi wasallam

9. Yafi` : ع فِا يَ : Tinggi; terhormat; menginjak remaja